EUSEBIO

Eusebio da Silva Ferreira adalah nama lengkap dari legenda sepakbola dari Portugal. Eusebio dilahirkan di Mozambik (sebuah negara di afrika) dari seorang ayah berkulit putih asal angola dan ibu seorang kulit hitam dari Mozambik. Ketika masa jayanya, Eusebio dikenal sebagai pesepakbola yang komplet. Ia memiliki skil, teknik dan kecepatan yang sangat membuat lawan segan. Hal tersebut ditambah lagi dengan tubuh tinggi besar, tegap dan kekar serta akurasi kaki kanan yang menunjangnya sebagai seorang pencetak gol yang handal membuatnya memiliki julukan Black Panther, the Black Pearl, dan O Rei (Sang Raja). Puncak karir profesional Eusebio sebagai pemain sepakbola ketika ia bergabung dengan klub Benfica dan ketika sukses membawa Tim Nasional Portugal menduduki peringkat ketiga Piala Dunia 1966, di Inggris serta menjadi Top Skor pada turnamen tersebut.


Masa Kecil Eusebio
Eusebio kecil hidup ditengah kemiskinan di tanah afrika. Pada usia 8 tahun ayahnya meninggal karna tetanus. Hal tersebut memaksa ibunya harus bekerja sendiri untuk merawat dan membesarkan Eusebio dan kakak-kakaknya.  Eusebio bahkan tidak mengikuti bangku sekolah karna keterbatasan ekonomi keluarga. Masa kecilnya dihabiskan dengan bermain sepakbola bersama teman-temanya.

Awal Karir
Eusebio memulai karir sepakbolanya saat bergabung dengan klub amatir di mozambik, Os Brasileiros. Di kompetisi amatir tersebut bakat Eusebio yang saat itu berusia 15 tahun sempat ditemukan oleh pemandu bakat dari klub Itali, Juventus. Eusebio sempat ditawari kontrak untuk bergabung dengan Juventus, namun sang ibu menolak. 
Bersama klub amatir Os Brasileiros Eusebio bermain selama 2 musim. Pada musim kedua ia sukses menjadi juara Campeonato Provincialde Mocambique. dan Campeonato Distrital de Lourenco Marques pada 1960.

Benfica
Eusebio (kanan) dengan tropi Piala Champion
Pada 1960 Eusebio pindah ke Lisbon untuk bergabung dengan klub Benfica. Benfica merekrut Eusebio atas saran mantan pemain timnas Brazil, Jose Carlos Bauer yang sempat meilhat potensinya saat kejuaraan Lourenco Marques (1960). Sempat terjadi kontroversial saat Benfica merekrut Eusebio. Sebelumnya Eusebio di bawa ke Portugal oleh Sporting Club de Portugal. Namun tiba-tiba Benfica merayunya dengan sejumblah uang yang yang diberikan langsung kepada Ibu dan seorang kakaknya. Eusebio berpendapat penawaran Benfica lebih menarik baginya dibanding Sporting Club de Portugal yang hanya membawanya ke Portugal untuk ditempatkan di tim junior tanpa adanya bayaran baginya hal tersebut terjadi sebaliknya dengan tawaran dari Benfica.
Singkat cerita Eusebio meraih banyak kesuksesan sebagai pesepakbola. Premier Liga Portugal berhasil dijuarai Eusebio bersama Benfica sebanyak 11 kali (1961-62, 1962-63, 1963-64, 1964-65, 1966-67, 1967-68, 1968-69, 1970-71, 1971-72, 1972-73, dan 1974-75), Top Skor Liga Portugal sebanyak 7 kali (1964, 1965, 1966, 1967, 1968, 1970, dan 1973),  5 kali juara Portuguese Cup (1961-62, 1963-64, 1968-69, 1969-70, dan 1971-72), serta 4 kali tampil di partai final European Champions Cup dengan 1 kali jadi juara (1961-62) dan 3 kali menjadi Runner-Up (1962-63, 1964-65, dan 1967-68). Total 638 gol di cetak Eusebio dari 614 pertandingan selama memakai jersey Benfica.



Setelah kesuksesan di Benfica
Pada 1975 Eusebio memuuskan untuk hijrah dari Benfica dengan memulai tantangan baru di North American Soccer League (NASL). Di NASL Eusebio sempat membela 3 klub : Boston Minutemen (1975), Toronto Metros-Crotia (1976), dan Las Vegas Quick Silver (1977). Eusebio juga sempat merasakan American Soccer League (ASL) dengan bergabung New Jersey Americans dan akhirnya mengakhiri karir nya di klub tersebut.

Internasional Karir
Eusebiao merupakan Top Skor di Timnas Portugal dengan 41 gol dari 64 pertandingan sebelum pada 12 Oktober 2005 rekor tersebut disamai oleh Pauletta. Partai debutnya bersama timnas Portugal terjadi pada 8 Oktober 1961 ketika tim nya dikalahkan Luxembergo 4-2

Piala Dunia 1966
Setelah lolos dari babak kualifikasi, Portugal tergabung di grup 3 bersama Bulgaria, Hungaria, dan juara bertahan Brazil. Babak penyisihan grup dilewati Eusebio bersama Portugal dengan mulus, bahkan juara bertahan Brazil berhasil ditaklukan pula dengan skor 3-1. Di babak perempat final Portugal kembali membungkam lawannya, Korea Utara 5-3, namun di partai semifinal Portugal ditaklukan tim tuan rumah, Inggris. di partai perebutan tempat ketiga, Portugal berhasil mengalahkan Uni Soviet.Meki hanya berhasil menempatkan Portugal di peringkat ketiga, Eusebio sukses menjadi Top Skor dengan 9 gol.

Wafat
Eusebio wafat di rumahnya pribadinya pada 5 januari 2014 karna serangan jantung. Eusebio meninggalkan 2 putri dan beberapa cucu.


Source : wkipedia dan google


| Free Bussines? |

1 komentar: